Belakangan ini aku dan pangeranku mulai sulit berkomunikasi karena HPnya bermasalah. Karena itu hari ini kami sudah rencanakan dari lama untuk meluangkan waktu berdua. Aku memang sudah lama penasaran dengan rumah hantu sementara yg dibangun di Bekasi Square, pangeranku dengan senang hati menuruti permintaanku. Dan hari itu kami janjikan untuk berangkat jam 12 siang.
Maka setelah aku menunaikan shalat dzuhur sebentar, pangeranku datang menjemputku. Kami melaju, disitu kuusulkan untuk makan siang dulu di mie ayam Gajah Mungkur, tempat mie modifikasi yg kami gemari. Ketika sampai seperti biasa, kusalam dulu ibu dari pangeranku di warungnya yg begitu dekat dgn tempat mie ayam tsbt. Setelah itu baru kami duduk, bangku diluar penuh, maka mau tdk mau kami duduk di dalam, padahal di luar lebih banyak angin. Kali ini aku sudah bosan dengan mie ayam bayam, aku pesan mie ayam wortel yg berwarna jingga menarik.
Kami harus menunggu cukup lama karena kebetulan menjualnya sedang melayani pesanan porsi besar. Kami dengan santai menunggu sambil berbincang.
Bagusnya ketika menunggu, akhirnya bangku di luar lengang, kami memutuskan pindah duduk. Disana sahabatku Rindhya meneleponku. Sudah kujelaskan kalau aku sedang berdua dengan pangeranku di Bekasi Timur, dan ia ngotot ingin menyusul kami kesana. Panik...acaraku akan berantakan...Lalu spontan kuceritakan tujuanku untuk mencoba rumah hantu di BS, dimana tiketnya porsi 2 orang. Ia sempat bingung sesaat, ia kusuruh mencari teman lain dulu yg bisa mendampinginya.
Pangeranku sebenarnya kesal, aku juga, seolah tak puas Rindhya menyita waktuku dengan semua urusannya. Baru kemarin ia main di rumahku hingga malam, sekarang ia masih saja mengganggu waktu berduaanku dengan pangeranku. Apa ia nggak mengerti kami perlu waktu berdua? Atau nggak mau mengerti? Entahlah...
Kalau kutolak, ia pasti marah2 padaku, dibilangnya aku sombong sejak pacaran, lbh mengutamakan pacar drpd dia sahabatnya. Padahal jelas2 waktu pacaranku sudah bnyk kuiikhlaskan untuk menemaninya, "bertiga". Ia memang sedang butuh perhatian, tapi apa ia sebegitu kurang perhatiannya hingga harus aku yg digelandoti setiap hari? Toh aku jg sudah sering menuruti kemauannya setiap ia butuh, tapi nggak setiap hari juga kan? Emang aku orgtuanya? Dia nggak pernah menghargai usahaku...
Kami memutuskan melupakan dulu urusan tentang Rindhya, kualihkan topik pembicaraan karena pangeranku mulai emosi. Rindhya, kapan kau bisa sadar dan belajar mandiri nak? Setiap manusia terlahir tangguh, ia pasti bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, nggak harus minta bantuan org terus.
Tak terasa sembari mengobrol, mie ayam telah kami habiskan. Kami segera membayar, tdk lupa jg aku pamit ke calon mertua. Setelah itu kami langsung berangkat ke BS, kuacuhkan soal niat Rindhya untk menyusul ke BS demi menenangkan pangeranku. Di jalan sempat ada kendala, kaki pangeranku yg ringkih terjepit diantara motor dan gerobak seorang tukang jualan ketika kami berhenti di kemacetan, ia sempat kesakitan dan kesal. Kutenangkan lagi emosinya dan sempat cemas dengan bekas operasi di kakinya, siang itu benar2 terasa gerah bagiku.
Sampai juga kami ke tempat sejuk ini, BS, tempat kami akhirnya bisa santai. Tapi janji Rindhya untk menyusul kami dengan Siska meneror kami. Kami sadar, kini waktu berdua kami terbatas.
Kami ke foodcourt untk duduk dan istirahat sejenak. Rindhya keburu marah karena aku tak menunggunya dan keburu masuk BS. Aku lupa STNK motornya hilang, otomatis ia harus parkir di parkiran luar, manalagi dia tidak tahu rute menuju parkiran luar itu, benar2 merepotkan. Dia yg inisiatif nyusul kok kita yg repot?!?!
Akhirnya kami suruh Rindhya untuk ke depan BS melalui jalur biasa, karena di halamannya ada lahan yg cukup luas untk parkir gratis. Tapi ditunggu2, tak ada kabar darinya. Maka kami merayakan kemerdekaan kami dengan...ke lantai paling atas, dimana kami bisa menatap langit di area parkiran yg luas dengan pemandangan arena gokart di depan. Tapi kali ini ada yg spesial, di arena gokart yg biasanya belum berfungsi, kini sudah aktif dgn 4 org menyetir gokart disana. Pangeranku begitu tertarik menontonnya, aku menuruti keinginannya yg terlihat antusias sekali itu. Tapi ketika mulai bosan, aku izin untuk jalan2 ke pinggir2 parkiran, melihat pemandangan dr ketinggian. Ia sempat kaget, tiba2 aku menghilang dr sampingnya.
Kami berjalan turun melewati lintasan mobil di parkiran. Di tengah perjalanan, kami menemukan anak kucing yg terabaikan. Anak kucing yg lucu, tentu saja pangeranku langsung menggendongnya dan membawanya. Ia memang cowok pecinta kucing, ia bahkan berniat membawanya pulang. Tapi kami bingung, bagaimana cara kami menjelajahi mall dgn membawa kucing tsbt?!? Cukup lama kami mencari cara di parkiran, hingga sempat memberi makan dan minum dulu anak kucing itu. Untungnya kami temukan kantong kresek, dan atas ide kreatif kami, kami memasukkan kucing itu ke dalam kantong kresek yg telah dilubangi, lalu menyimpannya di tas laptop pangeranku yg memang besar. Dan kami siap mengelabui petugas dgn membawa kucing dlm tas itu ke seluruh pelosok mall.
Di saat kami melewati area foodcort, ternyata disana sedang ada proses syuting acara SKETSA di trans TV. Kami tertarik untuk menontonnya lebih dulu, jarang2 kami bisa menjumpai proses pengambilan gambar langsung sprti ini. Dan pangeranku yg rasa ingin tahunya tinggi begitu antusias. Tapi jujur, kakiku lelah dan ingin duduk. Maka jalan tengahnya kami duduk di bangku foodcourt yg terdekat dgn tempat pengambilan gambar, jd kami masih bisa menyaksikannya dengan santai.
Puas menonton, aku ingat tujuanku untuk ke Carefour, ada yg perlu aku beli disana. Jadi mau tidak mau kucingnya dititipkan di tasku. Ketika kami sampai di lantai tempat Carefour berada, aku melihat fenomena aneh. Seorang gadis kecil dengan asyiknya duduk lesehan di depan Carefour sambil menonton TV yg memutar sampel DVD di stand penjual DVD. Aku tertawa melihatnya, gadis kecil "kereaktif" itu seperti gambaran kami, manusia2 gak modal yg selalu mencari cara kreatif yg meminimalisir biaya, krn slogan kami yaitu "Hemaat!", hehehehe! Aku pun menitipkan tasku, berharap keberadaan kucing itu tdk terdeteksi. Sukses. Kami pun memasuki Carefour dengan riang.
Kami menghabiskan waktu cukup lama disana. Ingat anggapanku tentang hypermart sprti ini? Ini area main untk kami, padahal yg kami beli hanya 2 item. Aku tak berhasil menemukan es krim magnum incaranku. Akhirnya kami keluar setelah puas menjelajah tempat itu dan membayar belanjaan. Dan tak lupa aku mengambil titipan tasku (beserta anak kucing di dalamnya).
Di luar, panggilan untk ngemil memanggilku lagi. Aku ingat bahwa pangeranku blm prnh mencoba donat kentang. Aku punya ide untuk setidaknya menambah pengalamannya dalam bidang kuliner. Maka kubeli 3 donat untuk kami makan bersama. Di tempat duduk terdekat, kami berbagi donat sembari mengobrol ringan. Lalu kami ingat tujuan kami untuk mencoba rumah hantu di sana.
Rumah hantunya terletak di tanah lapang belakang gedung mall yg biasanya kosong, hari masih terang dan tak terlihat keramaian disana, nyaliku jd ciut. Untungnya di ujung, tepat di depan pintu keluar, keramaian baru terlihat. Remaja2 ABG asyik mengomentari apa yg ada di dlm sana. Akhirnya aku memberanikan diri, kami mendaftar, tiket sudah ditangan tapi ternyata setan2an di dalamnya sedang break magrib, dan akan dilanjutkan pukul 7. Maka aku (dengan senang hati krn rencana tertunda) dan pangeranku menunggu di dekat sana, duduk di pinggir lorong. Menikmati sore yg perlahan beranjak jadi malam. Setelah kurasa waktunya sudah dekat, kami dekati rumah hantu itu, ternyata banyak jg yg menunggu dibukanya rmh hantu tsbt, aku jadi lega pny banyak teman sperjalanan.
Rumah hantu mulai dibuka, kukira sebarisan panjang ini dapat masuk semua, ternyata barisan diputus hingga org didepanku, barisan di belakangku beserta aku dan pangeranku di paling depan menunggu giliran. Akhirnya saatnya tiba jg, aku sudah siap mendekap cowokku erat. Banyak hantu2an menyeramkan yg mengagetkan kami, aku sendiri niat nggak niat melihatnya, kadang cuma mengintip dr balik rangkulan cowokku. Sialnya gadis2 yg di belakang kami krn bawaan histeris jd menempeli aku dan cowokku. Kami ditarik dan didorong seenaknya, terus begitu. Ketika aku dan cowokku terpisah dr gadis2 itu yg tertinggal di belakang dan perjalanan hampr berakhir, salah satu gadis di belakang kami malah pingsan.
Jadilah mereka repot menggotongnya. Untuk mencari aman, aku mengikuti kumpulan org2 yg menggotong gadis itu agar tidak ditakut takuti. Tapi tetap saja ada kejutan yg menanti. Mau tidak mau, krn tragedi pingsan itu, aku harus membuka mata lebar2 dan...melihat setan2 yg ada disana. HIYAAA!
Tapi nggak apa2 sih, toh rangkulan cowokku menentramkanku...Hehehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar