Rabu, 27 April 2011

Kenapa ya? Kok Aku Bahagia Banget?

Aku bahagia, kemarin, sekarang, aku bahagia. Aku merupakan orang yang PERTAMA KALI mengucapkan selamat ulang tahun padanya JAUUUH sebelum yg lain.

25-04-2011
Hari2ku sebenarnya disibukkan dengan UTS, tapi kusempatkan menemuinya disela2 waktu luangku. Aku begitu bersemangat, karena besok hari kelahirannya.
UTS masuk pukul 3 sore, sebelumnya, sejak pagi malah, aku telah boikot pangeranku untuk mencuri waktu berdua. Yang kami lakukan pertama kali adalah...Makan kebab.

Entah kenapa aku cetuskan untuk makan kebab, yang terpikir sih biar sekalian mengganjal perut di siang hari buat UTS nanti. Lagipula aku pilih tempat yg cukup dekat, biar nggak keteteran ketika kembali ke kampus. Tmpt kebab ini cukup cozy karena berbentuk ruko, jadi ada bangku dan meja untuk makan disana. Dan disanalah aku baru tahu ia ternyata begadang semalam, cm tidur sebentar. Aku pikir, "Wah bahaya nih, moodnya pasti kurang enak dan energinya pasti terkuras!". Sebenarnya ketakutanku paling utama ialah takut ia sakit lagi karenaku, aku tidak ingin membuatnya terlalu capek. Tapi ia bersikeras menenangkanku.

Setelah selesai makan aku langsung mengejar waktu ke kampus. Pangeranku menunggu sambil OL. Sialnya baru saja masuk kelas aku baru tahu sabun wajahku tumpah ke dalam tasku. Untung tasku waterproof, jadi tidak berpengaruh ke luar, tapi akibatnya barang2ku kepeper semua.

Sambil panik aku menghampiri cowokku. Aku sempat menemui teman2ku yg sedang berkumpul di dekat lift, sahabat2 lama yg sudah jarang kujumpai. Kangen juga sih rasanya pingin ngumpul, tapi tas yg nggak nyaman ini memaksaku untuk mengevakuasi dulu barang2ku, dan jalan satu2nya adalah dititipkan ke pangeranku. Aku pikir hari ini akan menjadi hari yg buruk, karena moodku keburu hancur krn masalah tas itu.

Aku sudah bersihkan berkali2 di toilet, tapi tetap saja sabun yg tumpah ke tasku terlalu banyak. Selalu masih licin dan berbusa jadinya. Untunglah aku punya pasangan yg pengertian, dia rela meminjamkan tasnya -yg telah berat terbebani laptop- untuk mengangkut semua barang2ku. Aku khawatir pada energinya, tapi tak kuasa untuk menolak tawaran itu. Entah kenapa setelah mengobrol beberapa menit kami memutuskan untuk beli sate usus kesukaannya -sesuai rekomendasi sahabatku-.

Aku sempat membuat dia berputar2 membawa motornya karena kebodohanku dalam menghapal arah. Tukang sate itu berada tepat di depan gerbang sebuah sekolah. Setelah perjuangan berat akhirnya kami temukan juga tukang sate yg aku maksud, saat itu sudah di penghujung sore. Sate yg dijual memang cuma sate kikil dan usus, sate jajanan anak2, tapi justru itulah yg kami sukai, mengingatkan akan nostalgia masa kecil. Apalagi pedagang sate ini beda, mangkal dengan gerobak dan menyediakan bangku untuk makan di tempat, walau penerangan seadanya.

Aku tahu sekali dia suka jajanan itu, aku harap dia pun menyukai rekomendasiku. Selama menunggu sate dibakar, dia dengan familiar mengajak ngobrol pedagangnya, bertanya ini itu, biasanya itu pertanda bagus bahwa ia cukup menyukai dagangannya. Akhirnya sate terhidang.

Aku menatapnya dibawah temaram lampu, adzan magrib baru saja berkumandang, sedangkan aku masih berusaha menghabiskan sateku, aku memang paling lelet kalau makan. Lalu sejenak aku teringat sesuatu. Kujulurkan tangan padanya dan dia menyalamiku dengan penuh kebingungan.
"Selamat ulang tahun ya senpai!" Ucapku sambil menikmati wajah bingungnya yang sontak berubah sumringah.
"Ihh makasih!" Ucapnya sedikit manja.
"Kan kalo di islam, pergantian hari itu pas magrib!" Jelasku menyusul. "Hebat kan! Aku ngucapin paling pertama, bahkan nggak pernah kepikiran orang!" Ucapku bangga.
Walau sempat ada perdebatan diantara kami mengenai waktu pergantian hari dalam islam yg sebenarnya. Tapi berhubung adzan magrib telah memanggil dan aku sukses menghabiskan sate ususku, kami pun beranjak setelah membayar. Untunglah letak pedagang itu tepat di depan sebuah sekolah islam, dan untung juga sang pedagang menawarkan untuk menitipkan helm dan motor kami. Ada gunanya juga kesupelan pangeranku terhadap org2 kecil.

Kami wudlu bersama2, karena keran di bagian tempat wudlu wanita nggak menyala. Aku menikmati ekspresinya yg sedang berwudlu, dan aku makin mengaguminya. Aku paling suka 2 moment dari dirinya :
1. Saat pangeranku habis wudlu
2. Saat pangeranku sedang shalat
Di kedua moment itulah aku tak bisa menahan gemas. Dan beruntungnya aku, karena ini masjid kecil, aku jadi menikmati 2 moment itu dengan JELAS dan PUAS. Aku memakai mukena sambil meliriknya yg telah shalat duluan. Walau wajahku sok tenang, tapi dalam hati aku menjerit2 histeris krn gemas. Aku selalu suka sisi religius darinya. (Entah kenapa sejak dulu aku selalu mengagumi cowok yg religius, bahkan gebetan waktu SD, SMP, SMA pun...eh kok jadi curcol?!?)

Aku merasa senang sekali hari itu, seolah ini hari yg super duper spesial dan indah. Entah kenapa energiku pun kembali lagi, entah karena shalat, atau karena melihatnya shalat (atau krn dua2nya?!?!). Dan kami putuskan hari ini kami tutup dengan membeli piscok (pisang cokelat) rekomendasiku. Aku memesan untuk kami bawa pulang. Aku berjanji besok harus lebih spesial dari ini, karena besok adalah hari spesialnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar