Aku hampir tidak percaya ini bukan cerita dongeng. Dulu memang aku sempat dikecewakan oleh cerita dongeng, beranggapan bahwa fantasi indah itu tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Sekarang justru sebaliknya, semenjak aku bertemu dia hidupku berubah seindah cerita dongeng, tidak, ralat, malah lebih dari itu. Hidupku ini dongeng milikku sendiri, lebih romantis dari cerita Rama dan Shinta, lebih dramatis daripada kisah tragis Romeo dan Juliet, dan kini aku bahkan merasa lebih beruntung dan berharga daripada Cinderella. Intinya cerita hidupku ini lebih indah daripada dongeng apapun. Kalau dipikir-pikir, terkabul sudah keinginan dan doaku untuk memiliki kisah cinta seindah yang kutonton di drama.


Hari ini aku senang sempat membuatnya terkejut bukan kepalang karena penampilanku. Rok panjang dan blouse feminine memang tidak familiar di gayaku, tapi itulah yang kupakai saat aku menemui dia yang menjemputku. Bayaran atas kesabarannya yang berlebih padaku. Tak lupa sandal kitten heels mempermanis tampilanku. Ia sempat terperangah menatapku, sudah beberapa kali kupergoki. Aku senang sekali ketika kami sedang berboncengan di motor, dalam perjalanan ia membeberkan kekagumannya atas penampilanku kali ini, aku hanya tersipu. Aku selalu bahagia melihatnya bahagia. Karena rok itu, aku terpaksa duduk miring di motornya, persis film2 jadul tahun 70an dimana cowok berkemeja membonceng seorang gadis yang duduk manis dengan rok panjang melambai-lambai. Aku juga dejavu saat itu, merasa adegan ini menjadi begitu dramatis, aku merasa seperti puteri yang dibawa kabur pangerannya. Ternyata sebuah rok saja bisa memberikan sensasi dan fantasi yang luar biasa, aku baru sadar hal itu. Dan aku mendekapnya erat dari belakang…
Begitu sampai kami disambut sepasang burung yang terbang beriringan mesra, lalu tak lama seekor kupu-kupu terbang santai di dekat kami. Saat itu kami sedang berdua melihat pemandangan yang menghampar dari ketinggian atap gedung, hanya kami. Rokku melambai-lambai seolah mendramatisir suasana, begitupun rambut panjang yang kugerai. Aku sempat terfikir, “Ini…kok kayak adegan film…”. Tapi begitulah kenyataannya, ini sama sekali tanpa rekayasa. Ia merangkulku dari belakang, bercanda mesra, mengungkapkan kata cinta, membuatku menjadi wanita paling beruntung sedunia. Jari kakiku sempat kotor karena serpihan semen di sekitar sana, dan ia dengan tulus berjongkok membersihkannya walau aku sudah melarangnya. Saat itu hatiku berkata “Ya benar, aku tidak salah pilih!”.
Setelahnya kami terpaksa turun karena dipergoki security, bagaimana tidak, diam-diam kami mencuri waktu untuk ke atap gedung sebuah mall, tempat yang memang tidak awam untuk dikunjungi. Kami memang sudah berencana untuk berjalan-jalan usil mengungkap tempat-tempat yang tak banyak diketahui dan dikunjungi di mall itu. Kami turun dengan escalator, dan bahkan kami sempat tengil2an dengan duduk di escalator menurun itu, alhasil aku susah bangun berkat kontribusi rok panjangku, kitten heelsku yang licin dan bobot tubuhku yang tidak ringan. Aku puas terbahak2 menertawakan kebodohan dan tingkah "sok2an"ku. Akhirnya aku bisa berdiri dibantu olehnya, oleh pangeranku.
Tahukah kalian kebiasaannya yang unik dan aku suka. Dia selalu menarik bangku untukku, membukakan pintu untukku dan mempersilakanku masuk lebih dulu. Dia benar-benar pangeran yang kucari. Anehnya pikiran kami begitu serupa, seolah kami adalah cermin. Entah kenapa aku dan dia seperti sejiwa, apakah itu yang dinamakan soulmate? Aku beruntung dicintai dan mencintainya.
Ketika pulang aku masih sempat mencuri waktu untuk makan steak di tempat rekomendasinya. Aku memang penasaran dengan tempatnya, tapi faktor utamanya sebenarnya karena aku ingin mengulur waktu dengannya. Entah sudah berapa malam minggu kulewatkan dengannya, tapi anehnya tidak ada yang sama, selalu berkesan dan berbeda. Bukan hanya malam minggu, setiap hari bersamanya tidak ada yang sama, semua berkesan, bahkan walau kami hanya berada di tempat yang sama, itu-itu juga. Ada saja momen-momen dramatis yang terjadi, seolah telah dituliskan sebuah scenario untuk kami. Skenario untuk jalan hidup kami. Tidak bisa kupungkiri aku dan dia memiliki ikatan batin yang aneh, entahlah…ini terlalu aneh untuk dibilang sebuah kebetulan. Lagipula aku percaya tidak ada yang kebetulan dalam hidup, semua pasti sudah diatur sebelum hal itu terjadi dan hal-hal itu akan mengarahkanku pada jalan ke masa depan yang akan kulalui.
Kemarin pangeranku sempat mengejutkanku dengan sebuah kado yang terbungkus apik dengan kertas kado warna kesukaanku. Aku tidak merasa ulang tahun, tapi okelah, aku hanya bisa tersenyum salting saat itu, jujur aku speechless. Tapi saat itu aku sudah memprediksi, tiga hari ke depan aku pasti tidak bisa berhenti tersenyum2 sendiri. Saat kubuka isinya ternyata kotak music, dengan desain klasik mengadaptasi bentuk kotak harta karun, dan tak pelak itu segera menjadi harta karunku. Kotak berdenting lembut yang sudah lama aku inginkan, ia bahkan masih ingat padahal aku sudah lama menceritakan itu. Aku semakin merasa ada di dongeng dengan kotak music berbentuk klasik itu. Sebuah patung cupid keemasan selalu berputar dengan semangatnya jika kubuka kotak itu.
Aku semakin tak habis pikir, tampaknya ada sesuatu yang berkontribusi menyusun semua ini agar semanis khayalanku. Ini benar-benar keinginanku, semua begitu tepat, terlalu aneh untuk terjadi di dunia nyata. Aku jadi teringat almarhumah mantan pacarnya…mungkinkah dia?!?!
Entahlah, aku jadi teringat penggalan lagu Miracles Happen.
This is a moment you and I are looking up…
Someone is watching over us…
Keeping me close…closer to you everyday…
Thanks Cheese!
By Choco
Tidak ada komentar:
Posting Komentar